Martabat

1.Yang pertama hendak membuktikan bahwa jagad manusia lahir dan batinnya dan jagad raya dengan segala isinya adalah merupakan bangunan Karya Ilahi yang “Munjer” (berpusat, red.) pada Keberadaan Diri-Nya. Yakni bagaikan samodra tanpa batas dengan segala yang ada di dalamnya. Dimana segala makhluk yang ada di dalam samodra ini hidupnya, bernafasnya, berdaya dan bertenaganya, bergeraknya, makan dan minumnya, juga matinya, tetap berada dalam samodra.
Samodra tanpa batas dan tepi adalah gambaran keberadaan DiriNya Zat Yang Mutlak WujudNya dan segala isi yang ada di dalamnya (termasuk segala macam jenis ikan) adalah gambaran jagad lahir batinnya manusia dan segala isi jagad raya serta jagad raya itu sendiri.
Karena itu ilmu tauhid diserupakan laut yang maha luas tiada batas. Oleh karena itu pula maka Zat Yang Maha Mutlak WujudNya dan Allah AsmaNya ini meski hanya Satu akan tetapi dimana-mana ada. Meliputi segala sesuatu. Dekat sekali. Sahdan hamba ini (manusia) tanpa denganNya, bernafaspun tidak (apalagi hingga berdaya dan bertenaga).

2.Yang kedua apabila tidak yakin mengenali keberadaan DiriNya Yang Al-Ghaib (hanya menduga-duga saja dari tempat yang jauh, harga diri nafsunya gengsi bertanya kepada ahlinya, dalam QS Saba’ 53, ditetapkan kufur olehNya). Lalu menjadi hamba yang fasik. Yaitu suatu perbuatan yang terkutuk karena ia hidup sama saja dengan telah berani memperalat Tuhan untuk kepentingan nafsunya.
 

Panji Rasulullah Copyright © 2008-2009 | Edited By : Copyright Tanpa Nama