Hakekat Diri dan dzikirulloh

Man arafa nafsahu faqod arafa rabbahu
(Kenali dirimu maka kau akan mengenal Tuhanmu)

Saudaraku 'seperjalanan,
Janganlah menjadikan Allah itu masih dalam angan-angan kita, jadikan Allah itu Nyata dalam diri kita, caranya ?? ini dia yang akan kita bahas.

Selama kita masih menganggap Allah itu gaib.. Allah itu masih diangan2 kita, bahkan lebih ekstrim lagi, Allah itu ada nggak ya ?? maka iman dihati kita masih sekedar biji yang tidak berkembang, bahkan biji iman tersebut bisa mati atau hilang. Segera rawat biji iman tersebut, sirami dia, pupuk dia, agar mengakar kuat dalam hati dan jiwa kita sehingga jiwa kita menjadi kuat dalam menghadapi rintangan-rintangan kehidupan ini dalam 'perjalanan' menuju kepadaNYA.

Jangan mengaku-aku :
1. Aku sholat karena memang aku mau sholat,
2. Aku sedekah karena aku memang ingin sedekah,
3. Aku menolong orang, memang karena aku ingin menolong dia,
4. dst, dst, dst...

Coba kita telurusi pelan-pelan dengan ketafakuran kehinaan dan ketidak berdayaan kita sebagai manusia.
Kita bisa berbuat baik, menjalankan ibadah, beramal, diam, tidur, makan, minum, (pokoknya bergeraklah..), bernafas, dia, berkehendak, bahkan berfikir dll adalah karena JANTUNG KITA MASIH BERDETAK.. iya atau iya ?
Nah, apakah JANTUNG KITA BERDETAK ITU , karena kehendak kita ingin mendetakkan jantung kita ??
Manusia bisa menahan nafas, tetapi jantung tetap saja masih berdetak ..
Manusia bisa saja tidur, tetapi jantung tetap saja berdetak..
Bahkan manusia bisa saja koma (antara hidup dan mati), tetap saja jantung masih berdetak..
Siapa yang mendetakkan jantung kita ???

Dialah Allah SWT.....

Berarti gara-gara jantung kita berdetak timbullah seluruh akibat seperti kehendak ingin ini,itu , pikiran ingin ini dan itu, gerakan fungsi panca indera seperti mendengar, berbicara, merasa, dll, berbuat, menjalankan ibadah dan ANEKA RAGAM seluruh gerak dan diam kita dalam kehidupan sehari-hari...

Seperti saya contohkan, akibat listrik maka :
1. kulkas bisa mendinginkan,
2. kipas angin bisa mengeluarkan angin,
3. Rice Cooker bisa memasak nasi,
4. Water Heater bisa memanaskan air,
5. TV bisa memunculkan gambar dan suara
6. Lampu neon dan bohlam untuk penerangan
7. dll masih banyak lagi.

Coba kita renungi, apa gunanya kulkas,kipas angin, tv, rice cooker dengan seluruh sparepartnya yang mahal TANPA ADANYA LISTRIK.
Listrik bersumber dari sang GENERATOR.. GENERATOR lah yang NYATA dalam keseluruhan alat-alat tersebut. (kita nggak usah berdalih.. kan generator butuh bensin dll. ini hanya perumpamaan agar akal dapat mencerna yang akan saya jelaskan selanjutnya)

Begitu juga diri kita..
ADA yang MAHA NYATA dibalik kenyataan diri kita,
Diri kita nyata tapi semu...
DIA lah Yang Maha NYATA 'dalam' diri kita bahkan 'dalam' seluruh wujud ciptaanNYA.

Lalu yang dimaksud dengan 'perjalanan' menuju kepadaNYA adalah, membangun sebuah kesadaran dalam Hati dan Jiwa kita agar selalu MENYADARI KEBERSAMAlAN ALLAH dalam seluruh gerak dan diamnya diri kita.

Tidak apa-apa kalau yang sementara akal pikiran kita, coba kita menuju kesadaran yang lebih tinggi yaitu kesadaran jiwa kita atau yang disebut MENJIWAI KESADARAN itu sendiri supaya kesadaran ALLAH MAHA NYATA otomatis selalu muncul. caranya.... (sabar ya..jangan terburu..buru, renungin dahulu kalimat2 diatas, kalau hati dan jiwa kita sudah tidak ada konflik maka silahkan baca penjelasan dibawah ini..)

BERDZIKIR...

Ya.. hanya dengan berdzikir kita akan mencapai KESADARAN TERTINGGI itu. Maksud saya bukan hanya berzikir lalu kita tidak bersyariat.. BUKAN !!

Apa sih berdzikir itu ??

Banyak orang salah atau kurang tepat mengartikan dzikir itu. Seluruh proses ibadah kita seperti sholat, membaca wirid setelah dan diluar sholat, berzakat, naik haji, puasa adalah syariat yang Allah turunkan agar si hamba dapat berzikir kepada NYA.

Dzikirullah.. adalah mengingat ALLAH titik.
Bisa dalam hati maupun akal fikiran.

Bacaan bacaan sesudah sholat adalah wirid untuk menghantarkan si hamba untuk mengingat Allah. Kuantitas dan kualitas zikir sangat bergantung dari kehendak ALLAH itu sendiri. Hakikat berdzikir adalah

"Allah mengingat si hamba maka si hamba dapat mengingat ALLAH"

Jadi tanda-tanda ALLAH lagi 'ngopenin' (akan menurunkan fadhal dan rahmatNYA) tiba-tiba sihamba ingat sama ALLAH. dan biasanya jika si hamba ingat sama Allah dia ingin menjalankan syariatNYA dan menjauhi laranganNYA

UPAYA UNTUK MEMUNCULKAN KESADARAN TERTINGGI

Sebelum kita memulai dalam 'perjalanan' ini, hendaknya munculkan kesadaran bahwa segala keinginan kita berdzikir untuk 'menuju' kepadaNYA adalah semata ATAS PERTOLONGAN DAN ANUGERAHNYA SEMATA.. lain tidak !! Makanya setiap perbuatan kebajikan selalu diawali dengan BISMILLAH... supaya sihamba menyadari bahwa dia melakukan kebajikan adalah semata-mata bisa dilakukan karena BERSAMA DENGAN ALLAH ..

Dari ALLAH... Bersama ALLAH.... hanya untuk ALLAH... 'menuju' kepada ALLAH

itulah hakikat IKHLAS...

Sekarang yo, kita mulai...

Metoda yang paling praktis dalam memunculkan kesadaran dalam hati dan jiwa kita yaitu dengan kalimat Dzikir : ALLAH...ALLAH....ALLAH

Ucapkan ALLAH..ALLAH tsb DIDALAM HATI.. dalam kondisi apapun dan bagaimanapun.

Jika lupa terus ingat.. mulai lagi dzikirNYA. Enggak apa-apa lupa.. Itu tandanya bahwa kita itu lemah, kalau Allah tidak tolong jangankan mau bergerak, ingat kepada Allah saja kita nggak bisa. Sadari ketidakberdayaanmu..

Apalagi Ketika sholat, wirid, puasa, baca quran dll upayakan hati selalu mengingat ALLAH.. karena dzikirullah adalah RUH SEGALA BENTUK IBADAH. Ibarat makhluk hidup kalau tidak ada ruhnya adalah seperti mayat berjalan... Dan secara adab kepada ALLAH seperti kalau kita menghadap RAJA dan berbicara tetapi Kepala kita palingkan ke belakang.. Sopan nggak ??

Kita nggak usah mikir macam2 pada saat berdzikir seperti : nanti gimana rasanya ya ketemu sama Allah..?? atau nanti karomah apa ya yang akan ALLAH kasih..?? WAH, Jangan deh.. sekali lagi jangan...

Insya ALLAH buah dari dzikir adalah :
1. Muroqobah... merasa diawasi dan ditatap Allah terus..
2. Ihsan... itulah yang dimaksud dengan Anta budalllah ka'anaka taroh.. dst ( beribadahlah
kamu seolah-olah (merasa) MELIHAT ALLAH,
3. Inabah... yaitu kalau kita lalai dari mengingat ALLAH kita cepat kembali kepadaNYA
( mengingatNYA).. Inabah ini tingkatnya lebih tinggi dari taubat, karena taubat adalah
mohon ampun atas maksiat kita, sedangkan inabah adalah mohon ampun atas lalainya
dzikir kita.
4. Hati lapang dan jiwa yang tenang.

Tapi itu semua jangan lah menjadi tujuan kita, itu semua kita anggap saja bonus dari ALLAH.
Tujuan kita semata ALLAH itu sendiri.

Ya ALLAH jangan KAU biarkan kami bersama dengan diri kami apalagi bersama selainMU,
sertai kami selalu YA RABB... Kami tidak berdaya, kami hina, kami butuh.. bahkan sangat butuh akan DIRIMU, karena ENGKAU adalah TUHAN sedangkan kami adalah hamba. Kami ibarat bayangan yang sangat bergantung kepada PEMILIK BAYANGAN, karena itu ENGKAU menamai dirimu (salah satunya) AS-SHOMAD...

Jika ada kesalahan mohon maaf, semoga bermanfaat...
 

Panji Rasulullah Copyright © 2008-2009 | Edited By : Copyright Tanpa Nama