Azab Kubur

Azab kubur, ada sebagian umat Islam yang menafikannya. Bahkan 'saking' anti terhadap azab kubur, ada seorang aneh yg mengganti namanya di facebook menjadi "Kontra Azab Kubur" setelah terjadi perdebatan panjang nan ramai dan melelahkan.

Daripada berdebat kusir tanpa arah dan tujuan juga sia-sia, maka saya tak ingin kolom ini menjadi ajang debat. Apabila ada suatu hal yg tertulis dalam Al Qur'an dan As Sunnah, marilah kita semua ruju' kepadanya. Semoga dengan ketulusan dan kesungguhan kita dalam menuntut ilmu, Allah akan membukakan dan memasukkan cahaya-Nya kpd kita semua.

Orang-orang yg mengingkari azab kubur berarti mengingkari Al Qur’an dan sunnah Rosulullah saw. Allah swt berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk kedalam lobang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (Al A’rof: 40)

Rosulullah saw menjelaskan melalui sunnah beliau:

Dari Ibnu Umar ra, ia berkata sesungguhnya Rosulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya apabila seseorang mati, tiap pagi dan sore akan diperlihatkan kepadanya tempatnya kelak; jika termasuk ahli surga, akan diperlihatkan surga; kalau termasuk ahli neraka, akan diperlihatkan neraka, lalu dikatakan: ini tempatmu jika Allah swt membangkitkanmu di hari kiamat.” (HR Muslim)

Dan Allah swt menjelaskan tentang Fir’aun di alam kubur dgn firmanNya ini:

"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya kedalam azab yang sangat keras.” (Al Mu’min. 46)

Karena itu, Allah swt menjelaskan tentang orang-orang kafir yg putus asa di alam kubur karena mereka minta dibalikin lagi ke dunia tapi tidak akan bisa lagi, perhatikan firman-Nya ini:

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (kedunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (Al Mu’minun: 99-100)

Tanya: Bagaimana dengan ayat ini :

"Mereka berkata: “Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan Robb Yang Maha Pemurah dan benarlah Rosul-rosul (Nya)." (Yasin: 52)

"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.” (an-Nazi’at: 46)

Jawab: Kedua ayat tersebut adalah kondisi setelah manusia dibangkitkan dari kubur / alam barzakh.

Tanya: Jika seseorang diazab didalam kubur mungkinkah dia mengucap seperti pada Yasin ayat 52 tsb..? "aduh celakalah kami…!"

Jawab: Orang mati itu sama seperti orang tidur, perhatikan firman Allah swt ini:

"Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati diwaktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir." (Az Zumar: 42)

Bedanya, orang tidur dibangunkan Allah swt karena belum waktunya mati, sedangkan orang mati dibangunkan Allah swt pada hari kebangkitan. Kalau orang tidur bisa mimpi serem atau indah, maka orang mati juga bisa mimpi serem atau indah yaitu dgn lihat tempatnya di neraka atau di surga seperti sunnah Rosulullah saw di atas. Orang mati itu jasadnya yg mati, tetapi jiwanya tetap hidup. Jiwa ini yg merasakan semuanya dan yg diadili Allah swt. Pada waktu hari kebangkitan jiwanya itu akan dikasih tubuh baru seperti firmanNya ini:

"Dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh)." (At Takwir: 7)

Wallahu a’lam.

Tanya: Lalu bagaimana dengan ayat berikut:

"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik." (Al Ahqof: 35)

"Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; “mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja).” Seperti demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)." (Ar-Ruum: 35)

Jawab: Itu adalah pada waktu manusia sudah dibangkitkan Allah swt lalu dikumpulkan di padang Mahsyar seperti firmanNya ini:

”Dan (ingatlah) akan hari (yang diwaktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa dihari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (didunia) hanya sesaat saja disiang hari (diwaktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk.” (Yunus: 45)

”Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan diantara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.” (Az Zumar: 69)

”(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An Nahl: 89)

Dan sebelum diadili setiap manusia dan jin “pasti” akan dibawa keliling neraka Jahannam, karena itu sudah menjadi ketetapan Allah swt, perhatikan firmanNya ini:

”Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (Maryam: 71)

”Demi Robb-mu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka kesekeliling Jahannam dengan berlutut.” (Maryam: 68)

Mereka mengelilingi neraka dengan airnya yang sedang mendidih, seperti firmanNya ini:

”Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa. Mereka berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya.” (Ar Rohman: 43-44)

”Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (Al Fajr: 23-24)

Jadi baik-baik dan hati-hati. Jangan ingkar terhadap ayat-ayat Al Qur’an dan sunnah Rosulullah saw, karena siapa yg mengingkarinya pasti akan menyesal nantinya. Jangankan azab kubur atau azab neraka yg sudah pasti sangat pedih dan menderita, pada waktu nyawanya dicabut malaikat maut aja orang-orang kafir itu merasakan kesakitan tanpa ampun, lihat firmanNya ini:

”Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri).” (Al Anfaal: 50)

Wallahu a’lam!

Tanya: Tapi bukankah azab diberikan setelah hisab…?

Jawab: Ada azab kubur, ada azab api neraka dan ada azab dunia. Dari ketiga azab itu, yang kekal adalah azab api neraka yaitu setelah semuanya dibangkitkan dan di hisab pada hari kiamat. Yang dimaksud dengan hari kiamat itu adalah waktu setelah datangnya kiamat yang menghancurkan langit dan bumi, perhatikan firmanNya ini:

”Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak. Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan).” (Al Ma’arij: 8-9)

”Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya. Maka jadilah dia debu yang berterbangan.” Al Waqi’ah: 4-6)

”Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah.” (Al Haqqoh: 16)

Kemudian Allah swt mengganti langit dan bumi dengan yang baru untuk mengumpulkan semua makhlukNya, perhatikan firmanNya ini:

”(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya.” (Al Anbiyaa’: 104)

”(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (dipadang Mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (Ibrahim: 48)

Setelah dikumpulkan di padang mahsyar kemudian diberikan buku amal bagi setiap manusia, seperti firmanNya ini:

”Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan diantara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.” (Az Zumar: 69)

”Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” (Al Qamar: 52-53)

Nah perhatikan firman Allah swt ini yang menjelaskan darimana buku amal itu dikasihnya dan apa yang bakal terjadi dengan orang itu:

”Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” (Al Insyiqoq: 7-9)

”Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku.” (Al Haqqoh: 25 -29)

”Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk kedalam api yang menyala-nyala (neraka). Sesungguhnya dia dahulu (didunia) bergembira dikalangan kaumnya (yang sama-sama kafir). Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya).” (Al Insyiqoq: 10-14)

Pada waktu di hisab itu, semua yang ada pada diri manusia akan bersaksi kepada dirinya sendiri, lihat firmanNya ini:

”Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.” (Al Qiyaamah: 13-15)

”Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (Yaasiin: 65)

”Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (An Nuur: 24)

”Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring kedalam neraka lalu mereka dikumpulkan (semuanya). Sehingga apabila mereka sampai keneraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan.” (Fushshilat: 19-20)

”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS: Al Isro’: 36)

Timbangan waktu itu adalah seperti firmanNya ini:

”Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (Al A’rof: 8-9)

Setelah di hisab ada orang seperti firmanNya ini:

”Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram, mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.” (Al Qiyaamah: 22-25)

Setelah digiring, masing-masing diri akan ke surga atau neraka.

Wallahu a’lam!

Tanya: Tapi, dalam azab kubur, yg disiksa itu jasad atau ruhnya…?

Jawab: Bukan ruh dan bukan jasad yg tersiksa tapi jiwanya. Jasadnya sudah tdk ada lagi karena tertinggal dan hancur di bumi. Seperti yg sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu keadaan orang mati itu seperti keadaan orang tidur berdasarkan firmanNya ini:

”Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati diwaktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (Az Zumar: 42)

Waktu antum mimpi ketika tidur, maka yg merasakan mimpi itu bukan jasad antum dan bukan juga roh antum. tapi jiwa antum. Waktu antum ditusuk jarum atau kena benda apapun, yg sakit itu bukan jasad atau roh antum tapi jiwa antum. Roh itu hanyalah ciptaan Allah swt (katakanlah seperti alat) utk menghidupkan manusia, perhatikan firmanNya ini:

”Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (As Sajdah 9)

Dgn adanya roh dlm tubuh manusia, maka jantungnya berdetak, lalu semua sel-sel dan organ-organ dlm tubuh tumbuh membesar sesuai dgn takdir Allah, yaitu dari janin sampai bayi terus anak-anak lalu dewasa dan tua. Kalau takdir matinya sudah datang maka roh itu akan dicabut keluar dari tubuhnya, sehingga semua sel-sel dan organ-organ dalam tubuh berhenti bekerja dan jasadnya tdk berfungsi lagi. Itulah mati.

Bersamaan dgn ditiupkan roh kedalam tubuh manusia, maka jiwanya juga dimasukkan Allah swt sesuai dgn firmanNya ini:

”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, Atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?” (Al A’rof: 172-173)

Jiwa itulah yg sebenarnya manusia. Sedangkan jasad tubuhnya hanyalah pakaian jiwa dengan segala perangkat yg ada pada tubuhnya. Selain itu, jiwa juga diberi Allah swt dgn penglihatan, pendengaran dan hati, seperti firmanNya ini:

”Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (Al Mu’minuun 78)

”Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir.” (Al Balad 8-9)

”Dan bahwasanya Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (An Najm: 43)

Jiwa dpt mendengar dgn telinganya, melihat atau menangis dgn matanya, berbicara atau tertawa dgn mulutnya, merasakan suka duka dgn hatinya, dimana semua itu terjadi karena adanya roh dlm tubuhnya. Begitu juga dgn jiwa dpt berfikir dgn akalnya setelah melihat dan mendengar sesuatu yg menarik hatinya lalu memutuskan apa yg telah dipikirkannya itu yg diikuti dgn gerakan tangan atau kakinya (atau anggauta tubuhnya), semua itu juga terjadi karena adanya roh dlm tubuhnya. Dgn demikian, roh itu bukan saja menghidupkan sel-sel dan organ-organ dlm tubuh, tapi juga membuat jiwa dpt melihat, mendengar, berbicara, merasakan (atau berperasaan), berfikir, bergerak, tidur, makan, minum.

Pada waktu orang tidur, maka jiwa tdk dpt memakai anggota tubuhnya karena mata dan telinganya tertutup. Tapi rohnya tetap dalam tubuhnya karena terbukti semua sel-sel dan organ-organ tubuh tetap bekerja. Jiwa itulah yg dlm firmanNya di atas berada dalam kekuasaan Allah swt. Jiwa inilah yang merasakan seram indahnya mimpi dan bukan jasadnya atau rohnya. Kadang-kadang, selama mimpi tubuh bergerak berjalan atau mengigau padahal mata dan telinga tertutup. Itulah bukti jiwa yg menggerakkan jasadnya. Karena jiwa yg merasakan seram indahnya mimpi, maka jiwa pula yg merasakan pada waktu nyawanya dicabut malaikat maut seperti firmannya ini:

”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (Al ’Ankabuut 57)

Jiwa itulah yg merasakan sakitnya pada waktu sakratul maut hingga nyawanya dicabut, seperti firmanNya ini:

”Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri).” (Al Anfaal: 50)

Pada waktu jiwa itu dicabut, maka rohnya juga tercabut bersama-sama dgn jiwa. Buktinya adalah, setelah roh dicabut keluar dari tubuh maka berhenti berfungsi semua sel-sel dan organ-organ tubuhnya. Roh tercabut bersama jiwa terbukti jiwa tetap masih dpt merasakan sakitnya ketika jiwanya dicabut. Karena itu, yg dikatakan nyawa dicabut maksudnya adalah jiwa dan roh bersamaan dicabut. Roh tdk akan merasakan apa-apa karena roh hanyalah alat seperti juga kulit manusia yg dijadikan Allah swt agar jiwa dapat merasakan sakit, perhatikan firmanNya ini:

”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka kedalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An Nisaa’: 56)

Karena jiwa dan roh tetap bersatu di alam kubur, maka jiwa atau manusia itu tetap dpt merasakan siksa kubur atau nikmat kubur seperti jiwa itu merasakan seram indahnya mimpi pada waktu tidur di dunia.

Penanya: Alhamdulillah, penjelasannya cukup membuat saya mengerti.

Penjawab: Alhamdulillah, berikut dalil-dalil as sunnah tentang azab kubur:

Dari Abu Hurairah Rodhiyallaahu ‘anhu bahwa Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sucikanlah dirimu dari air kencing karena kebanyakan siksa kubur itu berasal darinya.” (Riwayat Daruquthni)

Auf Ibnu Malik Rodhiyallaahu ‘anhu berkata: Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam sholat atas suatu jenazah dan aku hafal dari doanya:“Ya Allah berilah ampunan, rahmat, keselamatan, dan maaf kepadanya, muliakanlah tempatnya, lapangkanlah tempat masuknya, cucilah ia dengan air, es, dan embun, bersihkanlah dia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran, gantikanlah buatnya rumah yang lebih baik daripada rumahnya dan keluarga yang lebih baik daripada keluarganya, masukkanlah dia dalam syurga, dan peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa neraka)” (Riwayat Muslim)

Hadis riwayat Abu Ayyub ra., ia berkata: Rosulullah saw keluar ketika matahari telah terbenam, kemudian beliau mendengar sebuah suara dan bersabda: (Itu suara) orang Yahudi yang sedang disiksa di dalam kuburnya. (Shohih Muslim No.5114)

Seorang yang mati syahid diberi enam perkara pada saat tetesan darah pertama mengalir dari tubuhnya: semua dosanya diampuni (tertebus), diperlihatkan tempatnya di surga, dikawinkan dengan bidadari, diamankan dari kesusahan kedahsyatan yang besar (pada hari kiamat), diselamatkan dari siksa kubur dan dihiasi dengan pakaian keimanan. (HR. Bukhori)

Tambahan, terkait dgn suroh al mu'min ayat 46, al imam ibnu kastir berkata:

Ayat ini merupakan dasar yang agung bagi Ahlu Sunah dalam menetapkan siksa kubur, telah diriwayatkan dari Aisyah rodhiyallahu anha bahwa seorang wanita Yahudi berkata: “Kami berlindung dari siksa kubur, lalu Aisyah rodhiyallahu anha bertanya kepada Rosulullah shollallahu alaihi wasallam tentang siksa kubur,

maka Beliau shollallahu alaihi wasallam berkata: (( benar, siksa kubur benar adanya ))
lalu Aisyah radhiallahu anha berkata: ( maka aku tidak melihat Rosulullah setelah itu melakukan kecuali beliau memohon perlindungan dari siksa kubur )
HR Imam Bukhari.
 

Panji Rasulullah Copyright © 2008-2009 | Edited By : Copyright Tanpa Nama