Memang manusia agak aneh, sudah tahu akhirat itu pokoknya semuanya jauhhh lebihhhh dari dunia tapi perlakuan terhadap keduanya terbalik.
Untuk urusan dunia orang akan mencari aman selalu dengan berusaha mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa membuat dirinya terhindar dari kemalangan dan tentu saja bisa memperoleh kebahagiaan di dunia yang sementara ini. Mulai dari belajar masalah dunia biar mahal dan keujung dunia tetap diusahakan, mencari relasi dan pertemanan yang menguntungkan keduniaannya, sampai mencari asuransi masalah A sampai Z biar bisa mengantisipasi segala kemungkinan di dunia katanya. Sedangkan untuk akhirat orang nyantai-nyantai aja, bahkan kalau sudah melakukan sedikit dari hal yang wajib saja sudah aman katanya, padahal belum tentu ikhlas dan benar.
Tidak seperti masalah dunia, orang menggampangkan mencari ilmu akhirat dari sumber-sumber yang tidak jelas kebenarannya, merujuk dari sembarang orang, bahkan banyak yang ibadahnya hanya ikut kebiasaan masyarakat saja sudah cukup. Sedangkan untuk urusan dunia, jika sakit misalnya dia selalu mencari dokter terbaik, bahkan ekstreem-nya tidak ada yang mau dibedah jantung oleh dokter mata, apalagi dokter gigi. Padahal kemungkinan terburuknya dia hanya akan meninggal dan kalaupun sempat tersiksa, ya paling lama.. seukuran umur manusialah, hmm sedangkan kalau keliru mencari pertolongan untuk masalah keselamatan akhirat bisa-bisa menderitanya selamanya.
Belum lagi kalau mau terima imbalan di dunia, langkah kita cepat sekali, begadang kerjapun kita bela-belain demi gaji di dunia, akan tetapi gaji di akhirat dimana janjinya adalah berjumpa dengan Allah Subhanawata’ala dan balasan surga dengan segala kenikmatannya yang tiada tara sering sekali kita cuekin.